DESA SADE



Sebagian dari masyarakat Lombok mungkin tidak asing dengan Desa Sade, yaitu salah satu tempat wisata yang ada di Pulau  Lombok. Ataupun telah dikenal sebagian masyarakat Indonesia. Daerah Sade merupakan salah satu Dusun di Daerah Lombok Tengah tepatnya di Desa Pujut, yang hingga kini masih dipertahankan keaslian aneka adat istiadatnya. Keaslian desa ini memang dipertahankan  karena untuk  di gunakan sebagai destinasi wisata, untuk daerah setempat. DImana masyarakat didaerah Rambitan tersebut masih memegang teguh keasliannya desanya.
Desa Sade Merupakan salah satu cerminan asli Suku Sasak yaitu suku yang ada di daerah Lombok. Meskipun di era modern ini telah banyak perubahan mereka tetap menyuguhkan kesopanan adat dan perkampungan dengan nuansa pribumi Lombok. Bisa terlihat pada bangunan yang masih dari zaman dahulu,  bangunan tradisional yang atapnya terbuat dari ijuk, Pasaknya dari bambu, dan temboknya masih terbuat dari anyaman bambu, dimana lantainya masih menggunakan tanah, mereka biasa menamakan rumah tersebut dengan sebutan “Bale.”

 
 
Kebiasaaan khas didaerah tersebut yang mungkin terkenal yaitu kebiasaan mengepel lantai rumahnya menggunakan kotoran kerbau. Dengan cara itu konon dipercaya Lantai akan lebih kuat dan kokoh, dijauhi nyamuk dan lebih hangat. Selain itu Desa sade masih menganut kepercayaan Islam “ Waktu Telu “ yang artinya mereka mengerjakan shalat hanya tiga kali saja dalam sehari. Tetapi akhir – akhir ini sudah banyak kembali keaajaran Islam yang sebenarnya yaitu mengerjakan shalat 5 waktu ( Lima Kali Sehari ).
Tidak hanya itu dalam waktu tertentu para wisatawan di suguhkan dengan beberapa tarian dan atraksi budaya yang di adakan oleh para pemuka adat disana, seperti acara “presean” dimana artinya melambangkan kesatria an seorang laki – laki, berduel menggunakan rotan dan perisai yang terbuat dari kulit hewan, dan tarian “ Amaq Gerah “ untuk sebutan pria yang bertugas untuk membuat orang tertawa dengan diringi dengan music tradisional yang disebu t ” Gendang Beleq ”.
Selain keunikan di atas ada yang menarik lagi bagi wisatawan yaitu Adat “ Kawin Lari “ dimana di daerah tersebut seorang laki – laki dan perempuan sudah saling suka dan mencintai serta siap untuk menikah, maka si laki – laki berhak membawa lari si perempuan ke tempat keluarga atau kerabat pihak laki – laki, sampai di inapkan. Pada esok harinya biasanya pihak laki – laki beserta keluarga dan kerabat melakukan adat melamar wanita tersebut untuk di nikahi.
Desa Sade Memiliki Luas Kurang Lebih 5 Hektar dimana terdiri dari 150 bangunan baik itu rumah penduduk ataupun bangunan lainnya. Dan setiap rumah terdiri dari satu kepala keluarga. Jumlah penduduk yang menghuni daerah ini sekitar 700 jiwa. Propesi sebagian besarnya sebagai Petani, penenun, menjual kerajinan dan pemandu wisata. Kain tenun di produksi oleh masyarakat sade itu sendiri dan bisa langsung di jual dengan harga yang lumayan tinggi kepada wisatawan yang berkunjung ke desa tersebut. Dan Kerajinan tangan seperti souvenir, akesoris gelang, kalung, dan lain – lain.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "DESA SADE"

Post a Comment